Daftar Berita

RSPAU Gelar Doa Bersama Peringati HUT ke-79 TNI AU

Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Tentara TNI AU, RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito menggelar doa bersama pada Selasa (25/3/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memohon keselamatan, kelancaran, dan keberkahan dalam peringatan HUT ke-79 TNI AU serta bagi keberlangsungan tugas-tugas TNI AU di masa mendatang.

Doa bersama dilaksanakan di Masjid At-Taqwa setelah sholat Dzuhur dan dipimpin oleh Kaurbinroh Subbagjabminkatmil & PNS Bagminpers RSPAU, Letda Sus Gugup Mursidin. Acara ini diikuti oleh seluruh civitas hospitalia RSPAU, termasuk Perwira, Bintara, Tamtama, PNS, PPPK, serta tenaga lepas.

Kegiatan ini menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual bagi seluruh peserta, sekaligus sebagai wujud syukur atas perjalanan panjang TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara dan mendukung berbagai operasi militer maupun kemanusiaan.

Melalui doa bersama ini, RSPAU berharap agar peringatan HUT ke-79 TNI AU berjalan dengan lancar serta semakin memperkokoh dedikasi dan pengabdian TNI AU dalam menjaga keselamatan dan kedaulatan negara. Semangat kebersamaan dan solidaritas yang tercermin dalam kegiatan ini diharapkan semakin mempererat hubungan antarsesama personel dan meningkatkan motivasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa dan negara. Humas RSPAU

Serah Terima Jabatan Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito

Serah terima jabatan Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito dari Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes. kepada Kolonel Kes dr. Aplin Ismunanto, Sp.B. telah resmi dilaksanakan di Diskesau Jakarta pada hari Senin (24/3/25).  Acara sertijab ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Udara (Kadiskesau), Marsma TNI dr. Swasono Rahayu, Sp.THT-KL., M.Kes., serta dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Diskesau, para pejabat jajaran Kalaknis, Ketua PIA Ardhya Garini Ranting 05-3 Diskesau Gabungan Mabesau beserta pengurus.

Pergantian kepemimpinan ini menjadi bagian dari dinamika organisasi dalam rangka penyegaran serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di lingkungan TNI Angkatan Udara. RSPAU dr. S. Hardjolukito, sebagai rumah sakit utama TNI AU, memiliki peran strategis dalam memberikan layanan kesehatan tidak hanya bagi prajurit dan keluarga besar TNI AU, tetapi juga masyarakat umum.

Sebagai pejabat baru, Kolonel Kes dr. Aplin Ismunanto, Sp.B. sebelumnya menjabat sebagai Kepala RSAU dr. M. Salamun, Bandung. Dengan pengalaman dan kepemimpinannya, diharapkan RSPAU dr. S. Hardjolukito terus berkembang, meningkatkan inovasi, serta memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan nilai "TNI AU AMPUH".

Sementara itu, Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes., yang sebelumnya memimpin RSPAU dr. S. Hardjolukito, akan mengemban tugas baru di Mabes TNI AU. Selama masa kepemimpinannya, berbagai transformasi dan inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan di RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Dengan pergantian kepemimpinan ini, diharapkan RSPAU dr. S. Hardjolukito semakin berkembang dalam memberikan layanan kesehatan yang profesional, inovatif, dan berkualitas bagi prajurit TNI AU/TNI, PNS dan keluarganya serta masyarakat umum. Humas RSPAU

Tutup Masa Jabatan, Kepala RSPAU Laksanakan Exit Briefing dengan Jajaran Pejabat

Menjelang serah terima jabatan (sertijab), Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito melaksanakan exit briefing di ruang garuda satu RSPAU pada hari Jum'at (21/3/25). Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan laporan kinerja, evaluasi program, serta memberikan masukan bagi kepemimpinan selanjutnya.

Dalam paparannya, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL. M.Kes., menyampaikan capaian strategis selama masa kepemimpinannya, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, serta inovasi dalam pelayanan medis. Beliau juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi serta rekomendasi untuk peningkatan layanan RSPAU ke depan.

Turut hadir dalam acara ini para pejabat RSPAU, dan Kepala Ruang Rawat Inap. 

Kegiatan exit briefing ini menjadi bagian dari proses transisi kepemimpinan yang transparan dan berkelanjutan, guna memastikan kelangsungan program serta peningkatan mutu pelayanan di RSPAU. Adapun serah terima jabatan Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito dijadwalkan akan dilaksanakan pada 24 Maret 2025 mendatang di Diskesau, yang akan dipimpin langsung oleh Kadiskesau.

Dengan berakhirnya masa tugas Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL. M.Kes., diharapkan kepemimpinan baru dapat meneruskan serta meningkatkan standar pelayanan kesehatan di RSPAU, sejalan dengan visi dan misi TNI Angkatan Udara dalam mendukung kesehatan prajurit dan keluarga besar TNI, PNS serta keluarga dan masyarakat umum. Humas RSPAU

RSPAU Meriahkan Bazar Ramadhan dalam Rangka HUT Ke-79 TNI AU

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), Akademi Angkatan Udara (AAU), Lanud Adi Sutjipto, dan RSPAU dr. S. Hardjolukito bersama-sama menyelenggarakan Bazar Ramadhan yang berlangsung meriah pada hari Jum’at (21/3/25) di Lapangan Parkir Sasana Krida AAU. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan bagi keluarga besar TNI AU, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk turut serta.

Rangkaian acara diawali dengan apel gabungan satuan yang diikuti oleh personel dari AAU, Lanud Adi Sutjipto, dan RSPAU dr. S. Hardjolukito. Setelah apel, acara dilanjutkan dengan pembukaan bazar oleh Gubernur AAU, yang ditandai dengan pemotongan pita sebagai simbol dimulainya kegiatan.

Bazar Ramadhan kali ini menghadirkan 91 stand peserta yang berasal dari berbagai instansi dan komunitas, termasuk Koperasi AAU, Lanud Adi Sutjipto, RSPAU dr. S. Hardjolukito, serta organisasi PIA AG dari masing-masing satuan. Selain itu, bazar ini juga diramaikan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menawarkan beragam produk seperti paket sembako murah, makanan siap saji, pakaian, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito beserta Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU turut hadir dalam acara ini, menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan personel TNI AU serta masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, juga diselenggarakan video conference (vicon) interaktif dengan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), yang memberikan arahan dan apresiasi terhadap terselenggaranya acara yang dilaksanakan serentak di berbagai satuan TNI AU di seluruh Indonesia ini.

Kegiatan bazar ini mencerminkan nilai-nilai humanis yang terkandung dalam slogan TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis). Dengan melibatkan anggota TNI AU serta masyarakat umum, bazar ini menjadi bentuk nyata dari kepedulian sosial dan semangat kebersamaan yang terus dijunjung tinggi oleh TNI AU.

Dengan adanya bazar ini, diharapkan anggota TNI AU dan masyarakat sekitar dapat memperoleh berbagai kebutuhan dengan harga terjangkau, sekaligus mempererat hubungan antara TNI AU dan masyarakat. Antusiasme tinggi dari pengunjung dan peserta bazar semakin menegaskan bahwa kebersamaan dan kepedulian sosial adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peringatan HUT ke-79 TNI AU. Humas RSPAU

 

RSPAU Gelar Apel Luar Biasa: Pamitan Ka RSPAU, Penyerahan Zakat Fitrah, dan Pelepasan Purna Tugas Anggota

RSPAU dr. S.Hardjolukito menggelar apel luar biasa yang diikuti oleh seluruh anggota RSPAU di Lapangan Apel RSPAU. Apel ini diselenggarakan dalam rangka pamitan Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito, penyerahan zakat fitrah civitas hospitalia RSPAU, serta pelepasan purna tugas dua anggota RSPAU pada hari Kamis (20/3/25).

Setelah mengabdi selama 20 bulan sebagai Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes menerima Surat Keputusan (Skep) dari Ka Staf Angkatan Udara (Kasau) untuk mengemban amanah baru di Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabesau). Dalam amanatnya, beliau menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh civitas hospitalia RSPAU.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh civitas hospitalia RSPAU, baik kepada para dokter, perawat, tenaga medis, staf administrasi, dan seluruh personel yang telah bekerja dengan penuh dedikasi. Saya mohon pamit untuk menjalankan tugas di tempat yang baru. Saya mohon doa restunya agar dapat mengemban tugas dan tanggung jawab di masa mendatang dengan sebaik-baiknya,” kata Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes.

 Apel ini juga menjadi momentum bagi Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito untuk berpesan kepada seluruh anggota agar terus menjaga profesionalisme, loyalitas, dan semangat pengabdian dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan TNI Angkatan Udara. Keberlanjutan inovasi dan transformasi di RSPAU menjadi harapan besar agar rumah sakit ini semakin maju dan berkontribusi lebih luas.

Usai apel pagi, kegiatan dilanjutkan dengan akad penyerahan zakat fitrah dari civitas hospitalia RSPAU kepada panitia penyalur zakat fitrah. Tahun ini, RSPAU berhasil mengumpulkan zakat fitrah sebanyak 1.688 kilogram beras serta uang tunai Rp 15.000.000,- sebagai pengganti bahan pokok lainnya. Zakat yang telah terkumpul ini akan disalurkan kepada sekitar 300 penerima manfaat.

Penyerahan zakat fitrah ini merupakan bentuk kepedulian civitas hospitalia RSPAU terhadap masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban para penerima manfaat dan memperkuat rasa kebersamaan serta kepedulian sosial di lingkungan RSPAU.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, RSPAU juga menggelar pelepasan purna tugas dua anggota yang telah mengabdikan diri dengan penuh dedikasi, yakni Kolonel Kes dr. R. Triyono Edhi S., Sp. PD. FINASIM. dan Kolonel Kes Dra. Yuni Rukmawati, Amd. Akup., M. M.

Acara pelepasan ini menjadi momen yang penuh haru dan kebanggaan bagi seluruh anggota RSPAU. Dalam sambutannya, Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, kerja keras, serta loyalitas yang telah diberikan oleh kedua perwira tersebut selama bertugas di RSPAU.

“Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan kontribusi yang luar biasa dari Kolonel Kes dr. R. Triyono Edhi S., Sp. PD. FINASIM., dan Kolonel Kes Dra. Yuni Rukmawati, Amd. Akup., M. M. Semoga masa purna tugas ini menjadi babak baru yang penuh kebahagiaan dan keberkahan bagi mereka berdua,” ujar Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Sebagai tanda penghormatan, kedua perwira yang memasuki masa purna tugas menerima kenang-kenangan dan penghargaan dari RSPAU. Mereka juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesan selama bertugas di RSPAU, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh anggota yang hadir.

Acara berlangsung dengan penuh kebersamaan dan khidmat, menjadi momentum untuk mengenang dedikasi para pemimpin dan anggota yang telah berkontribusi dalam kemajuan RSPAU. Dengan semangat yang tetap terjaga, civitas hospitalia RSPAU berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan TNI Angkatan Udara.

Dengan semangat transformasi dan inovasi, RSPAU terus melangkah maju dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional, dan humanis. Semoga kebersamaan dan solidaritas yang telah terjalin di lingkungan RSPAU tetap terjaga, serta dapat memberikan inspirasi bagi seluruh civitas hospitalia untuk terus berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Humas RSPAU

 

TNI AU Wilayah DIY Beri Layanan Kesehatan Gratis bagi Ratusan Siswa dalam Rangka HUT ke-79

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 TNI AU, RSPAU dr. S. Hardjolukito turut berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial Pemeriksaan dan Penyuluhan Kesehatan Gratis bagi Siswa/Siswi SMP dan SMA/SMK yang diselenggarakan oleh Lanud Adisutjipto sebagai penyelenggara tingkat daerah TNI AU Wilayah D.I. Yogyakarta. Kegiatan berlangsung pada Rabu (19/03/25) di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto dan diikuti oleh ratusan pelajar dari berbagai sekolah SMP dan SMA/SMK di sekitar Lanud Adisutjipto. Bakti sosial Pemeriksaan dan Penyuluhan Kesehatan Gratis ini dibuka oleh Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Kolonel Kes dr. Imam Muslim, Sp.JP., dan dihadiri oleh perwakilan pejabat dari AAU, Lanud Adisutjipto, RSPAU dr. S. Hardjolukito, Muspusdirla, Satrad 215, Denhanud 474 serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan pembukanya, Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito menyampaikan bahwa TNI Angkatan Udara berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah melalui kegiatan bakti sosial yang tidak hanya menjadi bagian dari peringatan HUT TNI AU, tetapi juga wujud tanggung jawab sosial dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Kegiatan bakti sosial ini meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, seperti pemeriksaan mata, THT, gigi, serta konsultasi gizi dan penyuluhan psikologi. Kami berharap masyarakat tidak hanya memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, tetapi juga mendapatkan informasi yang berguna untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga,” kata Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Pada kesempatan ini RSPAU dr. S. Hardjolukito mengerahkan tim medis beserta peralatan kesehatan guna memastikan kelancaran pelayanan dalam bakti sosial kesehatan. Tim yang terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya memberikan pemeriksaan kesehatan kepada peserta, mencakup pemeriksaan gigi, mata, THT, serta konsultasi gizi. Sebanyak 150 siswa mengikuti pemeriksaan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sejak dini.

Selain itu, Tim Psikologi Lanud Adisutjipto turut memberikan penyuluhan psikologi kepada 150 siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini. Materi yang disampaikan mencakup edukasi mengenai berbagai permasalahan kesehatan yang sering dihadapi masyarakat serta bimbingan psikologis bagi para siswa agar lebih siap menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini dihadiri dan ditinjau langsung oleh Gubernur AAU Marsda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo, M.M., MDS., didampingi Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Setiawan, S.E., dan Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito Marsma TNI dr. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes., serta perwakilan dari Muspusdirla, Denhanud 474 Kopasgat dan Satrad 215 Congot.

Melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan antara TNI AU dan masyarakat semakin erat serta memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong dalam membangun bangsa. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata kepedulian TNI AU dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Pada akhir acara, Waka RSPAU dr. S. Hardjolukito menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini, serta kepada masyarakat yang telah berpartisipasi aktif. Beliau berharap kegiatan bakti sosial semacam ini dapat terus dilakukan dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Dengan adanya kegiatan ini, RSPAU dr. S. Hardjolukito terus menunjukkan dedikasinya dalam bidang kesehatan, selaras dengan nilai-nilai pengabdian TNI Angkatan Udara untuk negeri. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi berbagai pihak dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

RSPAU dr. S. Hardjolukito turut mengirim tenaga medis dalam kegiatan ini untuk memastikan pelayanan kesehatan yang diberikan berjalan dengan optimal. Para tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya bekerja sama dalam memberikan pemeriksaan dan penyuluhan kepada para peserta.

Melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan antara TNI Angkatan Udara dan masyarakat semakin erat serta memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong dalam membangun bangsa. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata kepedulian TNI AU dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Pada akhir acara, Waka RSPAU dr. S. Hardjolukito menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini, serta kepada masyarakat yang telah berpartisipasi aktif. Beliau berharap kegiatan bakti sosial semacam ini dapat terus dilakukan dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Dengan adanya kegiatan ini, RSPAU dr. S. Hardjolukito terus menunjukkan dedikasinya dalam bidang kesehatan, selaras dengan nilai-nilai pengabdian TNI Angkatan Udara untuk negeri. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi berbagai pihak dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Humas RSPAU

 

 

RSPAU Laksanakan Upacara 17-an di Bulan Suci Ramadhan

RSPAU dr. S. Hardjolukito menggelar upacara rutin pada hari Senin(17/3/25) yang diikuti oleh seluruh anggota RSPAU. Upacara ini berlangsung dengan khidmat di tengah suasana bulan suci Ramadhan, dengan Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam sambutannya, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes., mengingatkan pentingnya menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah sekaligus memperbaiki etos kerja.

“Saat ini kita telah memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah, ampunan, dan limpahan pahala. Bulan Ramadhan bukan hanya menjadi momen untuk meningkatkan ibadah secara spiritual, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi kita untuk merefleksikan diri, memperbaiki etos kerja, serta meningkatkan efisiensi dan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kepala RSPAU menekankan bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam Ramadhan, seperti kedisiplinan, keikhlasan, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama, sangat relevan dalam dunia kesehatan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh anggota RSPAU untuk tetap menjaga efisiensi dalam bekerja agar pelayanan kesehatan tetap optimal meskipun dalam kondisi berpuasa.

“Efisiensi dalam bekerja sangat penting untuk mencapai hasil optimal. Kita harus mampu mengelola waktu, tenaga, dan sumber daya sebaik mungkin. Saat berpuasa, energi memang terbatas, tetapi dengan manajemen waktu yang baik serta sistem kerja yang efektif, kita tetap dapat memberikan pelayanan prima tanpa mengurangi kualitas,” tegasnya.

Upacara ini juga menjadi wahana untuk memperkuat semangat kebersamaan dan kerja sama di lingkungan RSPAU. Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito mengajak seluruh civitas hospitalia untuk terus menjaga sinergi, profesionalisme, dan semangat gotong royong demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dan masyarakat.

Sebagai rumah sakit yang terus bertransformasi dan berinovasi, RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito berkomitmen untuk tetap memberikan layanan kesehatan yang prima, bahkan di tengah tantangan bulan Ramadhan. Dengan semangat pengabdian yang tinggi, seluruh jajaran RSPAU bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi bangsa dan negara. Humas RSPAU

 

RSPAU Peringati Nuzulul Qur’an dan Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim

Dalam suasana penuh berkah bulan suci Ramadhan, RSPAU dr. S.Hardjolukito menggelar peringatan Nuzulul Qur’an sekaligus pemberian santunan kepada anak yatim pada Senin (17/3/25), di Gedung Siaga Bencana (GSB) RSPAU. Acara ini dihadiri oleh Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, para pejabat RSPAU, serta anggota RSPAU, dan menghadirkan KH. Drs. M. Harun Ghazali, M.M. sebagai penceramah.

Sebagai bagian dari kepedulian sosial serta semangat berbagi kebahagiaan di bulan suci, pada kegiatan ini juga mengundang anak-anak dari Panti Asuhan dan Pondok Al-Ikhlas Ngentak Pelem, Batu Retno, Banguntapan, Bantul. Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Nuzulul Qur’an bukan hanya sekadar mengenang turunnya Al-Qur’an, tetapi juga sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan, kepedulian sosial, serta mempererat silaturahmi antar sesama.

"Peristiwa Nuzulul Qur’an menjadi momen yang mengingatkan kita akan pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Sebagai umat Islam, kita tidak hanya dituntut untuk membacanya, tetapi juga memahami, menghayati, dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an, kita akan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT serta mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan dengan keteguhan iman dan takwa," kata Kepala RSPAU.

KH. Drs. M. Harun Ghazali, M.M. dalam tausiyahnya menyampaikan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, baik dalam bekerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Beliau juga menekankan nilai-nilai keikhlasan, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama, terutama dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat.

Puncak acara ditandai dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dari Panti Asuhan dan Pondok Al-Ikhlas Ngentak Pelem. Dengan harapan dapat memberikan kebahagiaan serta membantu memenuhi kebutuhan mereka, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Dengan terselenggaranya acara ini, RSPAU dr. S. Hardjolukito kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial, sejalan dengan semangat pengabdian kepada masyarakat. Semoga semangat berbagi dan nilai-nilai Al-Qur’an yang ditanamkan dalam peringatan ini dapat terus menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di lingkungan RSPAU. Humas RSPAU

 

RSPAU Gelar Pemeriksaan untuk calon penggerak pembangunan indonesia

RSPAU dr. S. Hardjolukito melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi Calon Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (CSPPI). Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, mulai 9 hingga 14 Maret 2025, sebagai bagian dari tahapan seleksi batch 3 wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setiap harinya, sekitar 110 peserta menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan fisik umum, kesehatan mata, elektrokardiogram (EKG), THT, gigi, laboratorium, rontgen, serta pemeriksaan mental dan rohani. Pemeriksaan ini menjadi tolok ukur kesiapan fisik dan mental para peserta sebelum dinyatakan lolos dan diangkat menjadi aparatur negara.

Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes., menegaskan bahwa pemeriksaan ini yang dilaksanakan oleh Dukkes RSPAU ini dijalankan dengan standar medis yang ketat dan didukung oleh SDM yang telah profesional di bidangnya.

“Kami memastikan seluruh proses pemeriksaan dilakukan secara transparan dan profesional, sehingga hasil yang diperoleh dapat menjadi dasar objektif dalam menentukan kelayakan peserta,” ungkap Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Tak hanya pemeriksaan medis, para peserta juga mendapatkan pembekalan melalui sesi penyuluhan kesehatan yang dipandu oleh Kabagkom PPI RSPAU Letkol Kes Rum Yulaika Wulandari, A. Md.  Materi yang diberikan meliputi pentingnya hand hygiene dan sanitasi makanan.

Menurut Kabagkom PPI RSPAU Letkol Kes Rum Yulaika Wulandari, A. Md, pemahaman yang baik mengenai hand hygiene dan sanitasi makanan akan sangat membantu para peserta dalam menjalankan peran mereka di berbagai daerah.

“CSPPI memiliki tanggung jawab besar dalam merancang dan melaksanakan program pemenuhan gizi masyarakat. Oleh karena itu, edukasi mengenai kebersihan dan keamanan pangan sangat penting agar mereka dapat menerapkan standar kesehatan yang tinggi di lapangan,” jelasnya.

Sebagai rumah sakit yang berkomitmen terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, RSPAU dr. S. Hardjolukito terus berupaya mendukung berbagai program nasional, termasuk dalam seleksi aparatur negara seperti CSPPI. Dengan memastikan setiap peserta dalam kondisi sehat, RSPAU turut berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan siap mengemban tugas di masyarakat.

Para peserta menyambut baik kegiatan ini, mengapresiasi kelengkapan fasilitas dan profesionalisme tenaga medis dalam proses pemeriksaan. Salah satu peserta, mengungkapkan bahwa pemeriksaan ini sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara menyeluruh.

 “Kami merasa lebih siap dan percaya diri setelah menjalani pemeriksaan ini. Selain itu, penyuluhan kesehatan yang diberikan juga membuka wawasan kami mengenai pentingnya menjaga diri dan kebersihan makanan,” katanya.

Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai, hasil kesehatan peserta akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Peserta yang dinyatakan lolos akan melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Dengan prosedur seleksi yang transparan dan profesional, diharapkan proses ini mampu menghasilkan calon SPPI yang tidak hanya memiliki kompetensi tinggi, tetapi juga kondisi kesehatan yang optimal untuk menjalankan tugasnya dalam melayani masyarakat. Humas RSPAU

 

RSPAU Gelar Entry Briefing Audit Itjen Kemhan Terkait Pengelolaan BLU TA 2024

RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito menggelar acara Entry Briefing Audit Itjen Kemhan terhadap pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) Tahun Anggaran 2024 pada hari Kamis (13/03/25). Acara ini dilaksanakan di Ruang Garuda Satu dan dihadiri oleh Laksamana Pertama TNI Fares Prasetya Budi Utama, S.E., M.M., selaku pengendali, beserta tim audit Itjen Kemhan, Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito serta para pejabat RSPAU. 


Dalam sambutannya, Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito Marsma TNI dr. M. Roikhan Harowi, Sp.THT-KL., M.Kes., menekankan pentingnya audit ini sebagai bagian dari upaya peningkatan standar pelayanan dan tata kelola keuangan yang transparan serta akuntabel di RSPAU. 

"Sebagai rumah sakit yang telah memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), RSPAU dr. S. Hardjolukito berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pelayanan dan tata kelola keuangan yang transparan serta akuntabel. Sehingga kami menyambut baik kegiatan audit ini, karena memiliki peran strategis sebagai fungsi pemantauan guna mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan anggaran BLU RSPAU selama satu tahun berjalan. Selain itu, pelaksanaan audit ini juga merupakan bagian dari upaya reformasi birokrasi yang terus kami jalankan guna memperkuat budaya kerja yang berintegritas dan professional,"kata Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Melalui Entry Briefing Audit ini, diharapkan terjalin sinergi antara RSPAU dan Itjen Kemhan dalam pengawasan pengelolaan BLU. Kemitraan ini diharapkan mampu menciptakan transparansi, akuntabilitas, serta komunikasi yang konstruktif demi meningkatkan profesionalisme dan pelayanan RSPAU ke depan. Humas RSPAU

Cegah Penyakit Kronis dengan Langkah CERDIK

Penyakit Kronis atau Penyakit Tidak Menular (PTM) atau biasa juga disebut sebagai penyakit degeneratif, merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi secara global. Penyakit kronis merupakan jenis penyakit yang tak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Penyakit kronis menimbulkan angka kematian yang tinggi tiap tahunnya dan dapat menjangkiti individu di berbagai usia maupun negara di seluruh dunia.

Pada tahun 2016, sekitar 71% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya (Data WHO, 2018).

Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat penyakit kronis sejalan dengan meningkatnya faktor risiko yang meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok serta alkohol.

Adapun yang termasuk ke dalam penyakit kronis antara lain :

  1. Penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan obesitas. Kondisi ini mengakibatkan munculnya penyakit seperti serangan jantung, stroke, gangguan pada arteri, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung dan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya.
  2. Berbagai jenis kanker seperti : kanker hati, kanker paru-paru, kanker serviks, kanker payudara, dan jenis kanker lainnya. 
  3. Penyakit pernafasan kronis meliputi : asma, hipertensi pada paru, dan berbagai penyakit pernafasan lainnya.
  4. Diabetes tipe satu dan tipe dua. Serta jenis penyakit tidak menular lainnya yang kerap ditemukan di sekitar kita seperti Alzheimer, artritis, epilepsy, hemophilia dan berbagai penyakit tidak menular lainnya.

 

Manajemen Faktor Risiko

Penyebab penyakit kronis yang paling umum adalah faktor risiko metabolik dan perilaku dan sebagian besar dapat dicegah dengan beberapa cara yang tersedia.

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Faktor Manajemen Individu

Sebagian besar diskusi global menyangkut faktor risiko manajemen individu (konsumsi tembakau dan alkohol, aktivitas fisik, berat badan, makanan, dan perawatan kesehatan gigi) dan berfokus pada peran tanggung jawab individu untuk mengelola faktor risiko penyakit kronis.

 

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Faktor Lingkungan

Dari pendekatan lain, para peneliti juga menyoroti faktor lingkungan (polusi udara, perubahan iklim, sinar matahari) dan dampaknya terhadap perkembangan penyakit kronis. Polusi udara akan menjadi tantangan penting di masa depan dan teknologi baru, seperti microchip, akan memiliki dampak yang lebih besar dalam pemantauan udara.

 

3.   Faktor Pola Makan

Bukti terbaru menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi lemak sehat dan kaya asam lemak tak jenuh mencegah perkembangan penyakit metabolik dan mengurangi kejadian kardiovaskular. Konsep diet berkelanjutan menggabungkan masalah kesehatan dan lingkungan dan mencakup faktor risiko yang disebutkan di atas sebagai bagian dari rekomendasi untuk mengurangi konsumsi daging olahan dan meningkatkan konsumsi biji-bijian utuh.

Aktivitas gaya hidup mencakup diet sehat dan fokus pada pembatasan penggunaan garam, gula, dan lemak jenuh. Sementara tubuh kita dapat mensintesis banyak molekul yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik, nutrisi penting diperoleh dari makanan. Karbohidrat, protein, dan lemak adalah komponen utama makanan. Mineral adalah nutrisi penting anorganik yang harus diperoleh dari makanan. Asam omega-3 alfa-linolenat dan asam omega-6 linoleat adalah asam lemak esensial yang diperlukan untuk membuat beberapa fosfolipid membran. Vitamin (B, C, A, D, E, dan K) adalah kelas molekul organik esensial (seperti kofaktor) yang diperlukan dalam jumlah kecil agar sebagian besar enzim berfungsi dengan baik. Kurangnya atau rendahnya kadar vitamin dapat berdampak dramatis pada kesehatan. Fokus pada kebutuhan untuk memenuhi asupan nutrisi penting dalam makanan melalui pola makan yang sehat dianggap sangat penting bagi masyarakat lanjut usia.

Suplemen makanan adalah sumber nutrisi terkonsentrasi (mineral dan vitamin) atau zat lain dengan efek nutrisi atau fisiologis, yang dipasarkan dalam bentuk pil, kapsul, dan/atau cairan. Suplemen makanan ini menawarkan banyak manfaat, termasuk menjaga asupan nutrisi tertentu yang cukup, memperbaiki kekurangan nutrisi, atau mendukung fungsi fisiologis tertentu. Baru-baru ini, para peneliti telah mencari solusi baru untuk menerapkan proses produksi makanan yang efisien dan menemukan manfaat limbah pati bagi kesehatan manusia.

 

Hidup sehat bebas penyakit kronis, penyakit jantung, pembuluh darah (kardiovaskuler), dan penyakit lainnya bisa didapatkan bila menerapkan gaya hidup sehat ala CERDIK. 

 

Apa Itu CERDIK?

CERDIK merupakan perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan Anda dari berbagai penyakit kronis seperti penyakit pembuluh darah, jantung, hingga masalah ginjal. Apa saja perilaku yang termasuk CERDIK?

 

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Cek Kesehatan Secara Berkala

Banyak masyarakat Indonesia yang masih mengabaikan cek kesehatan secara berkala. Padahal langkah ini bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit-penyakit dalam sejak dini. Mulailah memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur lingkar perut, dan perhatikan denyut nadi Anda. Jangan lupa pula mengecek kadar kolesterol dan gula darah secara teratur. 

 

  1. Enyahkan Asap Rokok

Tentu Anda sudah tahu kalau merokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar Anda. Dampak rokok juga bukan hanya pada sektor kesehatan, tapi juga keuangan. Tak ada salahnya bila mulai saat ini Anda berhenti merokok demi kehidupan yang lebih baik.

 

  1. Rajin Aktivitas Fisik/Olahraga

Guna menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kardiovaskuler, berolahragalah secara rutin setidaknya minimal selama 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu.

 

  1. Diet Sehat dan Seimbang

Imbangi aktivitas olahraga dengan melakukan diet sehat dan seimbang yakni mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi per hari. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 sendok makan per hari per orang dan garam tak lebih dari 1 sendok teh per orang per hari. Batasi pula konsumsi lemak (GGL) atau minyak tak lebih dari 5 sendok makan per hari per orang. 

Bagi Anda yang menyukai makanan manis, sebaiknya mulai mengurangi makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink, permen, kue basah, kue kering dan es krim. Kurangi pula konsumsi gula putih atau gula merah, sirup serta madu. Gantikan makanan manis tersebut dengan buah segar maupun minuman jus buah segar kesukaan Anda. 

Untuk menjaga kesehatan, mau tak mau Anda harus rajin membaca label kemasan makanan sebelum membeli. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula tersembunyi seperti maltosa, glukosa, sukrosa, laktosa, dekstrosa, fruktosa dan sirup. Batasi konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi seperti keju, buah kering, makanan kemasan, kacang asin dan keripik kentang. 

Tak ketinggalan kurangi pula konsumsi lemak dengan memilih makanan sumber protein seperti daging tanpa lemak,kacang kering, unggas, ikan, dan kacang polong. Kurangi konsumsi daging merah dan buang lemak di daging sebelum dimasak. Bila ingin minum susu, pilih susu rendah lemak dan hindari jeroan serta kurangi makan telur.

 

  1. Istirahat Cukup

Bagi orang dewasa, istirahatlah yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam sehari. 

 

  1. Kelola Stres

Terakhir, kurangi potensi penyakit kardiovaskuler dengan mengelola stres. Sering-seringlah rekreasi, relaksasi, berpikiran positif dan bercengkrama dengan orang lain. Terapkan pola hidup teratur dan rencanakan masa depan Anda sebaik-baiknya.

 

Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin dan mengubah gaya hidup sehat serta memahami konsep, penyebab dan cara pencegahannya, kita dapat mengenali sekaligus menghindari jenis penyakit kronis.

 

PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI MPOX

Kewaspadaan isolasi adalah bagian dari program pencegahan dan pengendalian infeksi yang tidak hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya namun perlu diajarkan kepada warga masyarakat. Kewaspadaan Isolasi sangat penting dilakukan baik pada saat terjadi wabah / kejadian luar biasa maupun pada saat tidak terjadi wabah/ KLB yang harus bisa diterapkan setiap saat, kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja.

Kewaspadaan Isolasi sangat penting dilakukan dalam upaya menekan atau menurunkan angka kejadian infeksi terhadap kejadian HAIs maupun penyakit menular/ Penyakit Infeksi Emerging. Tidak ada yang bisa memprediksi sampai kapan kita akan bebas dari ancaman kejadian HAIs maupun penyakit menular/ penyakit infeksi emerging. Hal ini jelas akan menjadi masalah kesehatan tidak hanya di Indonesia tetapi juga menjadi masalah di dunia.

Dengan semakin banyaknya jenis penyakit menular/ Penyakit Infeksi Emerging akan membuat fasilitas Kesehatan menghadapi berbagai tantangan untuk bisa melakukan berbagai macam upaya.

Ketika Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya tidak mampu menghadapinya, tentu akan berdampak buruk terkait penanganan penyakit menular yang menjadi perhatian masyarakat global, karena kasusnya yang terus meningkat dengan cepat.

Sebagai lembaga pemberi pelayanan Kesehatan, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya bukan hanya memberikan pelayanan kuratif saja tetapi juga harus bisa memberikan pelayanan promotive dan preventif dengan menerapkan Kewaspadaan Isolasi secara konsisten dan didasari komitmen oleh seluruh petugas kesehatan.Mpox ( Monkeypox ) merupakan emerging zoonoses yang disebabkan monkeypox virus (MPXV), anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Mpox pertama kali ditemukan tahun 1958 di Denmark Ketika ada dua kasus seperti cacar pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan “Cacar Monyet/mpox“. Mpox pada manusia pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo ( Zaire/DRC ) tahun 1970. Penyakit ini memiliki gejala sangat mirip dengan kasus smallpox yang pernah dieradikasi tahun 1980. Walaupun gejalanya lebih ringan daripada smallpox, namun mpox menyebar secara sporadic dan menjadi endemis di beberapa wilayah di Afrika, terutama di Afrika Tengah dan Barat. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2 – 4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian (Tingkat kematian 3- 6 %).

Sejak Mei 2022, mpox menjadi penyakit yang menjadi perhatian Kesehatan Masyarakat global karena kasus meningkat cepat yang dilaporkan dari negara non endemis. Pada tanggal 23 Juli 2022, dengan mempertimbangkan penyebaran penyakit ini, maka Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) menetapkan mpox menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMD).  Per 10 Januari 2023, telah dilaporkan 84.415 kasus dari 10 negara dengan 76 kematian.

Sejak 14 Agustus 2024, WHO Kembali menetapkan mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau level peringatan kesehatan tertinggi yang menjadi perhatian global, karena total 99 ribu mpox dengan 208 kematian diseluruh dunia. Terdapat varian Mpox dengan Tingkat virulensi yang tinggi serta menyebabkan gejala berat. Penyebaran telah sampai ke Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri sudah terdapat 88 kasus konfirmasi mpox.

Etiologi, Host dan Reservoir

Penyebab mpox adalah monkeypoxvirus (MPXV) yang tergolong dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Secara umum, orthopoxvirus terdiri dari 4 bagian besar, yaitu inti virus, bagian lateral, membrane luar dan selubung lipoprotein luar.

Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Virus masuk kedalam tubuh melalui kulit yang luka/ terbuka (walaupun tidak terlihat), saluran pernapasan atau selaput lendir (mata, hidung atau mulut). Di negara endemis, penularan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, mengolah daging hewan liar, kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi atau kontak tidak langsung dengan bahan lesi melalui benda yang terkontaminasi, droplet (dan potensi penularan aerosol/ airborne dalam jarak dekat pada kontak erat dalam waktu yang lama), pada Tindakan medis yang menghasilkan aerosol (inhalasi/ nebulizer dan Tindakan invasive lainnya seperti intubasi, suctioning, swab orofaring. Penularan juga dapat terjadi melalui placenta dari ibu ke janin yang menyebabkan mpox bawaan atau kontak erat selama dan setelah kelahiran. Belum diketahui apakah infeksi dapat menyebar melalui cairan ketuban, ASI atau darah.

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Mpox ditularkan melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh dan kontak tidak langsung melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi lesi atau cairan tubuh dan droplet. Tenaga Kesehatan yang merawat pasien suspek, probable atau konfirmasi mpox harus menerapkan kewaspadaan kontak dan droplet. Pada Tindakan tertentu yang menghasilkan aerosol (inhalasi/ nebulizer) dan Tindakan invasive lainnya seperti melakukan intubasi, suctioning, swab orofaring perlu dilakukan penambahan kewaspadaan airborne. Tindakan pencegahan ini berlaku di setiap fasyankes. Tenaga Kesehatan harus selalu menerapkan prinsip kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi (kontak, droplet dan airborne)

Kewaspadaan standar meliputi :

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Kebersihan tangan

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Etika batuk dan bersin

<!--[if !supportLists]-->3.    <!--[endif]-->Penempatan Pasien

<!--[if !supportLists]-->4.    <!--[endif]-->Alat pelindung diri (APD)

<!--[if !supportLists]-->5.    <!--[endif]-->Teknik Aseptik

<!--[if !supportLists]-->6.    <!--[endif]-->Prinsip penyuntikan aman dan pencegahan tertusuk jarum

<!--[if !supportLists]-->7.    <!--[endif]-->Pembersihan lingkungan dan desinfeksi

<!--[if !supportLists]-->8.    <!--[endif]-->Penanganan laundry dan linen

<!--[if !supportLists]-->9.    <!--[endif]-->Dekontaminasi dan pemrosesan alat re-use

<!--[if !supportLists]-->10. <!--[endif]-->Manajemen limbah infeksius

Ketentuan PPI di Fasyankes ;

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Skrining dan Triase. Dapat dilakukan secara telemedisin, sediakan masker bedah dan handrub berbasis alcohol diarea sekitar skrining dan triase.Gunakan APD yang sesuai jika menyentuh pasien (sarung tangan, gaun, masker bedah dan pelindung mata). Hindari kerumunan dan jarak antar pasien minimal 1 meter. Kewaspadaan airborne harus dilakukan jika terdapat dugaan adanya infeksi oleh varicella zoster virus atau campak.

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->PPI pada Pasien Suspek Mpox. Lakukan prinsip kewaspadaan kontak dan droplet dengan melakukan 6 langkah dan lima moment kebersihan tangan serta sebelum dan setelah memakai APD. Tempatkan pasien di ruang isolasi single room dengan ventilasi yang baik dan terdapat kamar mandi. Gunakan alaskaki tertutup yang dapat didekontaminasi tidak disarankan memakai penutup sepatu sekali pakai. Pasien harus memakai masker bedah, edukasi tentang etika batuk dan bersin.

<!--[if !supportLists]-->3.    <!--[endif]-->PPI pada Pasien Terkonfirmasi Mpox. Lakukan prinsip kewaspadaan kontak dan droplet, bila ada resiko penularan melalui udara/ airborne, maka dapat dipertimbangkan menggunakan respirator. Lakukan kebersihan tangan sesuai 5 saat kebersihan tangan serta sebelum dan sesudah memakai APD. Tempatkan pasien pada ruang isolasi single room atau dengan system kohorting dengan jarak antar tempat tidur minimal 1 meter. Tandai pintu masuk ruang isolasi dengan tanda kewaspadaan isolasi kontak, droplet dan airborne. Petugas Kesehatan harus memakai APD sebagai berikut: sarung tangan, gaun, masker bedah/ respirator (jika melakukan Tindakan medis yang menghasilkan aerosol misal N 95) dan pelindung mata. Tutup lesi terbuka saat ada orang lain didalam ruang perawatan dan jika tidak ada kontra indikasi pada pasien. Hindari perpindahan pasien jika tidak perlu.

 

Prosedur pembersihan area fasyankes yang sering dipakai oleh pasien untuk beraktifitas :

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Kenakan APD (sarung tangan rumah tangga, gaun, masker bedah/ respiratorik dan pelindung mata. Gunakan pelindung kaki yang dapat didekontaminasi dan dilarang menggunakan penutup sepatu sekali pakai.

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Bersihkan seluruh permukaan dengan sabun dan air dan diikuti dengan desinfektan misalnya klorin

<!--[if !supportLists]-->3.    <!--[endif]-->Untuk mencegah kontaminasi silang, pembersihan harus dimulai dari lokasi yang paling bersih menuju ke area yang lebih kotor dan dari arah atas ke bawah.

<!--[if !supportLists]-->4.    <!--[endif]-->Pembersihan harus dilakukan lebih sering pada area yang sering disentuh

<!--[if !supportLists]-->5.    <!--[endif]-->Gunakan peralatan kebersihan sekali pakai atau jika menggunakan alat pakai ulang harus selalu dibersihkan terlebih dahulu dengan desinfektan sebelum digunakan di area pasien yang lain.

Rekomendasi pembersihan dan penanganan linen, pakaian rumah sakit, handuk dan bahan kain lainnya :

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Linen harus digulung dan diangkat secara hati- hati, masukkan ke dalam kontainer tertutup khusus linen infeksius untuk dibawa ke laundry.

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Linen dapat dicuci dengan mesin cuci dengan air panas pada suhu > 60 derajat Celcius dengan detergen dan dikeringkan sesuai prosedur rutin atau direndam dengan larutan desinfektan (klorin) dan dibilas dengan air bersih dan dikeringkan

<!--[if !supportLists]-->3.    <!--[endif]-->Petugas loundri harus selalu mamatuhi prinsip kewaspadaan transmisi dengan cara meminimalkan menyentuh linen, tidak mengibaskan linen atau loundri. Kenakan sarung tangan, apron atau gaun, masker bedah (jika ada resiko penularan secara airborne dapat dipertimbangkan menggunakan respirator dan pelindung mata.

Penanganan Limbah/ Sampah

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Sampah/ limbah harus dipilah sesuai jenis limbahnya (sampah umum, infeksius, benda tajam) dan ditempatkan ditempat yang sesuai.

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Manajemen limbah harus dilakukan dengan mengikuti panduan setempat

<!--[if !supportLists]-->3.    <!--[endif]-->Tenaga Kesehatan menggunakan APD yang sesuai (gaun, sarung tangan rumah tangga, masker bedah dan pelindung mata) selama menangani sampah.

Visitasi / Penjengukan

Pasien mpox tidak diizinkan untuk menerima kunjungan. Apabila pasien memerlukan dukungan penunggu, maka penunggu akan diperlakukan sebagai kontak erat.

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Komunitas

Isolasi Mandiri

Berikut tata cara untuk melakukan isolasi mandiri hingga pasien dinyatakan sembuh :

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Isolasi diri di ruang atau area terpisah dari anggota keluarga lain.

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Jika kamar mandi digunakan bersama maka pastikan untuk selalu menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan kamar mandi. Bersihkan dan desinfeksi permukaan yang sering disentuh.

<!--[if !supportLists]-->3.    <!--[endif]-->Hindari kontak erat dengan anggota keluarga yang tidak terinfeksi sampai semua lesi kulit menjadi krusta, mengelupas dan tumbuh lapisan kulit baru.

<!--[if !supportLists]-->4.    <!--[endif]-->Tidak melakukan aktifitas seksual yang melibatkan kontak fisik langsung dengan orang lain.

<!--[if !supportLists]-->5.    <!--[endif]-->Hindari penggunaan alat pribadi (alat makan, linen, baju, handuk dll) secara bersama-sama tanpa dicuci terlebih dahulu menggunakan air dan sabun.

<!--[if !supportLists]-->6.    <!--[endif]-->Hindari mencukur rambut pada bagian tubuh yang menunjukkan lesi kulit untuk mencegah penyebaran virus.

<!--[if !supportLists]-->7.    <!--[endif]-->Lapisi benda- benda berpori atau furniture dengan lapisan penutup kedap air, kain tebal atau sejenisnya

<!--[if !supportLists]-->8.    <!--[endif]-->Hindari kontak dengan binatang (khususnya mamalia), termasuk kontak binatang dengan benda- benda yang berpotensi terkontaminasi secret kulit pasien.

<!--[if !supportLists]-->9.    <!--[endif]-->Lakukan kebersihan tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan berbasis alcohol (hand sanitizer) setelah menyentuh permukaan/ barang yang terkontaminasi.

<!--[if !supportLists]-->10. <!--[endif]-->Jika pasien harus keluar rumah untuk tujuan perawatan medis, tutup semua lesi kulit dengan cara mengenakan baju lengan panjang, celana panjang, masker medis dan menutup semua lesi kulit lain dengan kasa steril untuk daerah yang tidak tertutup pakaian.

<!--[if !supportLists]-->11. <!--[endif]-->Sebisa mungkin pasien harus mengganti sendiri bandage penutup lukanya dengan menggunakan sarung tangan. Jika dilakukan oleh orang lain maka hindari kontak semaksimal mungkin dan gunakan sarungtangan disposable serta masker bedah. Segera cuci baju yang dikenakan, buang sarung tangan ke tempat sampah dan segera cuci tangan.

<!--[if !supportLists]-->12. <!--[endif]-->Bagi Caregiver diutamakan memiliki status kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit kronis. Jika terpaksa melakukan kontak fisik dengan pasien mpox, pastikan terdapat ventilasi yang baik, memakai masker bedah dengan benar dan memakai sarung tangan sekali pakai, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan orang terinfeksi/ benda terkontaminasi, pemantauan gejala selama 21 hari setelah paparan terakhir.

<!--[if !supportLists]-->13. <!--[endif]-->Follow up kondisi klinis pasien dilakukan dengan alternatif sehingga tidak melakukan visit secara langsung (Misalnya telemedicine, telepon)

<!--[if !supportLists]-->14. <!--[endif]-->Tata cara menangani pembersihan linen, permukaan benda dan pembuangan sampah : linen dan laundry harus diangkat dan digulung dengan hati- hati dilarang untuk mengibaskan. Lakukan pencucian secara terpisah dengan yang lain. Peralatan dan permukaan benda dibersihkan dengan sabun dan air, lakukan pembersihan lebih sering pada permukaan yang sering disentuh. Ketika membersihkan rumah, hindari penggunaan sapu atau vacuum cleaner (kecuali vacuum with a high-efficiency filter), Metode wet cleaning lebih dianjurkan. Sampah dimasukkan ke dalam kantong tersendiri dan diikat secrara kuat.

 

KESIMPULAN

           Penerapan Kewaspadaan Isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi (kontak, droplet dan aiborne) harus dilakukan di fasilitas pelayanan Kesehatan untuk memutus mata rantai penularan infeksi. Perilaku individu sangatlah penting agar penerapannya dapat dilakukan secara optimal. Peran petugas dalam kegiatan promotive dan preventif sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran infeksi semakin meluas.